Kegiatan Pertanian dan Dampaknya terhadap Kualitas Tanah di Wilayah Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Abstract

Kegiatan pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian suatu negara, terutama di daerah pedesaan. Namun, pertanian juga dapat berdampak negatif terhadap kualitas tanah jika dilakukan tanpa memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kegiatan pertanian terhadap kualitas tanah di daerah pedesaan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi lapangan dan survei (wawancara) beberapa petani yang memiliki lahan di daerah Pakem. Sampel tanah diambil dari beberapa lokasi yang mewakili berbagai tipe pertanian di daerah pedesaan. Perubahan lahan pertanian di daerah wilayah Pakem masih cukup baik. Dampak erupsi Merapi tidak berdampak negatif terhadap lahan pertanian. Perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian memang berpotensi mengganggu kegiatan pertanian. Penggunaan alat bantu pertanian modern (traktor dan Cultivator) dan peralatan tradisional (garu dan luku) berdampak baik pada efisiensi kerja dan lebih lanjut pada aspek ekonomi. Metode pertanian yang dipraktikkan oleh petani di Pakem telah dirancang dengan cermat, mengintegrasikan penggunaan pupuk organik sekaligus meminimalkan penggunaan pupuk kimia. Penggunaan alat-alat pertanian tradisional telah memberikan kontribusi positif dalam hal efisiensi waktu, tenaga, dan biaya, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dari polusi udara dan suara.