TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARA YANG TIDAK TERTATA DI PASAR CONDONGCATUR

Abstract

Dalam Pasar Condongcatur, penyalahgunaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) telah menjadi salah satu perhatian di Daerah Istimewa Yogyakarta. TPSS seharusnya hanya digunakan oleh pedagang pasar, tetapi masyarakat umum juga membuang sampah di sana. Terdapat bau tak sedap dan penanganan masalah ini belum efektif selama 24 tahun. Meskipun TPSS Condongcatur sudah berupaya dengan pembuatan barikade dan penjagaan malam, masih ada oknum yang membuang sampah di luar batas tersebut. Dengan ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, masalah penanganan sampah di TPSS Condongcatur menjadi lebih kompleks. Metode penelitian yang peneliti ambil adalah metode penelitian kualitatif dimana peneliti memilih 10 orang untuk mengisi kuesioner yang peneliti bagikan dan tiga subjek untuk diwawancarai mengenai fenomena yang terjadi. Wawancara dengan subjek mengonfirmasi dampak buruk seperti bau tidak sedap dalam jangkauan sekitar 100 meter. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilakukan untuk memahami dampak TPSS yang tidak tertata terhadap kenyamanan masyarakat. Hasil riset mencakup tiga aspek dampak: ekonomi, kesehatan, dan estetika. Fenomena ini disebabkan oleh perilaku warga yang membuang sampah rumah tangga ke TPSS pasar. Dampaknya melibatkan ketidaknyamanan, bau tidak sedap, dan gangguan estetika, yang dapat menyebabkan penyebaran penyakit. Cara yang bisa untuk menanggulangi permasalahan ini adalah melibatkan peningkatan kesadaran masyarakat melalui edukasi dan perubahan perilaku terhadap pembuangan sampah yang benar. Dengan fokus pada pemikiran masyarakat, diharapkan permasalahan TPSS di Pasar Condongcatur dapat diatasi