Perbandingan daya hambat ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dan ekstrak daun senna (Senna folium) terhadap pertumbuhan bakteri pseudomonas aeruginosa

Abstract

Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri Gram-negatif yang sering ditemukan di lingkungan lembab dan memiliki potensi infeksi tinggi, terutama pada individu dengan kondisi kesehatan lemah. Bakteri ini memiliki resistensi antibiotik sehingga pengobatan dengan antibiotik menjadi sulit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas daya hambat ekstrak daun Senna (Senna folium) dan lidah buaya (Aloe vera) terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, serta membandingkan efektivitas antibakteri keduanya. Penelitian dilakukan melalui metode eksperimen in-vitro menggunakan teknik difusi sumuran dengan konsentrasi ekstrak 30% untuk daun Senna dan 25% untuk lidah buaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua ekstrak memiliki aktivitas antibakteri yang rendah. Ekstrak daun Senna menghasilkan zona hambat sebesar 1,33 mm, sementara ekstrak lidah buaya menghasilkan zona hambat sebesar 1 mm, dengan perbedaan diameter sebesar 0,33 mm. Meski perbedaan tersebut tidak signifikan, zona hambat yang terbentuk menunjukkan potensi keduanya sebagai alternatif antibakteri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun Senna dan lidah buaya memiliki aktivitas antibakteri yang terbatas terhadap Pseudomonas aeruginosa. Aktivitas yang rendah ini diduga akibat kesalahan dalam proses ekstraksi, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan potensi antibakteri kedua ekstrak tersebut.