Pengaruh thrifting baju terhadap pasar brand lokal di sekitar Malioboro

Abstract

Saat ini kegiatan membeli barang bekas seperti thrifting sudah banyak dilakukan oleh orang-orang. Bahkan acara Jogja thrift market sendiri yang menjual barang bekas anak muda Yogya dalam 5 hari berhasil menembus transaksi 5,8 Miliar rupiah pada 2022. Sehingga thrifting sendiri sudah tidak asing bagi kebanyakan orang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh thrifting terhadap brand lokal di sekitar Malioboro dan strategi yang dilakukan brand lokal dalam menghadapi thrifting. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif dengan metode studi kasus. Peneliti melakukan pengamatan pada brand lokal di sekitar Malioboro. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Terdapat 35 responden yang mengisi kuesioner. Kuesioner sendiri berperan sebagai triangulasi untuk menguji data dari wawancara dan kuesioner hanya dikhususkan bagi orang yang tinggal di Yogyakarta. Maka teknik sampel yang digunakan adalah teknik non-probability sampling jenis purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengumpulan sampel dengan cara memilih sampel dengan ciri-ciri pada kelompok yang diinginkan oleh peneliti. Hasil dari penelitian mengenai pengaruh thrifting terhadap brand lokal di sekitar Malioboro adalah brand lokal di sekitar Malioboro tidak terpengaruh oleh kehadiran thrifting. Hal ini bisa terjadi karena adanya diferensiasi produk dan target pasar yang berbeda. Strategi yang dilakukan oleh brand lokal di sekitar Malioboro adalah menonjolkan keunikan dan kekhasan corak pada produk mereka. Maka, thrifting tidak mempengaruhi tingkat penjualan brand lokal di sekitar Malioboro.