PEREDARAN ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK ELEKTRIK PADA KALANGAN MASYARAKAT DI BAWAH UMUR DI DAERAH CATURTUNGGAL

Abstract

Kebiasaan merokok menjadi masalah kesehatan yang serius, terutama bagi anak-anak dan remaja di bawah umur. Meskipun aturan pemerintah melarang merokok bagi mereka yang belum berusia 21 tahun, rokok konvensional dan elektrik masih mudah ditemukan. Banyak anak menganggap merokok sebagai gaya hidup tanpa memahami dampak buruknya, seperti gangguan kesehatan dan kesulitan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penyebab peredaran rokok di kalangan anak-anak di bawah umur, khususnya di Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, dengan melihat faktor lingkungan, harga, dan peran orang tua. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan cara penelitian dilakukan dengan melibatkan masyarakat di bawah umur 21 tahun yang mengonsumsi rokok konvensional maupun elektrik. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung di warung, minimarket, dan toko vapor. Metode yang digunakan menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang penyebab peredaran rokok di kalangan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peredaran rokok di kalangan anak-anak disebabkan oleh kurangnya pengawasan penjual, pengaruh lingkungan pergaulan, dan rendahnya perhatian dari orang tua. Meskipun beberapa toko menerapkan aturan batas usia, banyak yang tidak mematuhinya. Selain itu, akses mudah terhadap rokok melalui berbagai jalur memperburuk situasi. Temuan ini menunjukkan perlunya pengawasan lebih ketat dan peran aktif masyarakat untuk mengurangi peredaran rokok di kalangan bawah umur.