FOMO dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Siswa SMA Swasta di Kabupaten Sleman

Abstract

FOMO didefinisikan sebagai ketakutan akan kehilangan informasi atau pengalaman penting. Perasaan tersebut diperkuat oleh penggunaan media sosial, khususnya di kalangan remaja generasi Z. Peneliti merumuskan 2 tujuan penelitian yakni, 1) mendeskripsikan sejauh mana siswa SMA Swasta di Kabupaten Sleman mengalami FOMO dan 2) memaparkan alternatif solusi untuk mengatasi FOMO. Pembatasan ruang lingkup pada siswa SMA Swasta di Kabupaten Sleman untuk memudahkan penelitian yang bersifat studi awal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan 5 skala Likert yang dikembangkan dari model Przybylski dkk. (2013) dan disebarkan kepada siswa di lima SMA swasta di Kabupaten Sleman. Pemilihan sampel survei berdasarkan LTMPT 2022 yang dimodifikasi oleh peneliti. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap instrumen penelitian sebelum disebarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat FOMO berhubungan erat dengan frekuensi penggunaan media sosial. Responden yang mengalami FOMO cenderung menunjukkan perilaku penggunaan media sosial yang tinggi, cemas, merasa perlu terhubung, dan bergantung pada media sosial. Untuk mengatasi dampak negatif FOMO, penelitian ini merekomendasikan pendekatan internal, seperti mindfulness, kontrol diri, dan penerapan gaya hidup Joy of Missing Out (JOMO), serta pendekatan eksternal berupa pengawasan keluarga dan penyuluhan.