Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.debritto.sch.id//jspui/handle/123456789/177
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorTobing, Gregorius Emmanuel Aryo Menoreh-
dc.contributor.authorSinatria, Bumi-
dc.contributor.authorWiraredya, Abednego-
dc.contributor.authorNugroho, Robertus Arifin-
dc.date.accessioned2025-03-25T01:40:41Z-
dc.date.available2025-03-25T01:40:41Z-
dc.date.issued2025-03-07-
dc.identifier.urihttps://repository.debritto.sch.id//jspui/handle/123456789/177-
dc.description.abstractKota Yogyakarta menghasilkan 360 ton limbah setiap hari yang dibuang ke TPA Piyungan yang membuat penuh dan harus ditutup. Hal ini menyebabkan limbah berserakan di kota dan mengganggu kesehatan masyarakat. Persentase limbah organik mencapai 53,51%. limbah organik tersebut sebenarnya masih memiliki potensi untuk diolah sebagai sumber energi alternatif, yakni salah satu metodenya menggunakan Microbial Fuel Cell (MFC). Teknologi MFC ramah lingkungan karena bisa menyelesaikan masalah limbah organik sekaligus menghasilkan energi. Lokasi penelitian dipilih di SMA Kolese De Britto, mengingat limbah makanan dari kantin sekolah belum dikelola secara optimal, sehingga menciptakan peluang untuk penerapan solusi inovatif berbasis bioteknologi. Penelitian dilakukan menggunakan desain eksperimental dengan perlakuan variasi komposisi limbah sayur dan nasi, yaitu 3:2 (96 gram sayur, 64 gram nasi) dan 2:3 (64 gram sayur, 96 gram nasi). Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan eksperimen. Analisis data menggunakan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan 3:2 menghasilkan daya listrik tertinggi sebesar 68.750 mWatt, dibandingkan dengan perlakuan 2:3 yang hanya mencapai 9.129 mWatt. Hasil uji-t menunjukkan kedua perlakuan tersebut berbeda secara signifikan (t = 3,48, p = 0,013). Komposisi pada perlakuan 3:2 menyatakan bahwa teknologi MFC memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber energi alternatif. Hasil ini berpotensi untuk diaplikasikan sebagai sumber energi pada lampu LED 5 Watt dan 10 Watt di SMA Kolese De Britto. Residu dari MFC ini dapat diolah menjadi pupuk cair. Penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi MFC memiliki potensi untuk dikembangkan ke skala yang lebih luas, untuk menyelesaikan masalah limbah organik di Kota Yogyakarta.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherSMA Kolese De Brittoen_US
dc.subjectMicrobial Fuel Cell (MFC)en_US
dc.subjectlimbah organiken_US
dc.subjectenergi alternatifen_US
dc.subjectpengelolaan limbahen_US
dc.subjectsampah makananen_US
dc.titleInovasi Pengelolaan Limbah Kantin Sekolah Menggunakan Microbial Fuel Cellen_US
dc.typeWorking Paperen_US
Appears in Collections:Tahun Ajaran 2024 / 2025



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.