Pengolahan Limbah Kulit Jeruk Sebagai Bahan Pembuatan Biomaterial Tekstil di Kota Yogyakarta

Abstract

Latar belakang penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki produksi sampah organik yang tinggi, termasuk limbah kulit jeruk yang sering kali tidak dimanfaatkan. Kota Yogyakarta, sebagai fokus penelitian, menghasilkan limbah organik signifikan, termasuk dari pedagang buah dan UMKM yang menggunakan jeruk sebagai bahan baku. Limbah kulit jeruk ini berpotensi diolah menjadi biomaterial tekstil, bahan alternatif ramah lingkungan untuk industri pakaian, aksesori, dan furnitur. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah sekaligus mendukung keberlanjutan di sektor tekstil. Sampel penelitian difokuskan pada limbah kulit jeruk dari UMKM di Yogyakarta. Peneliti bekerja sama dengan pelaku UMKM untuk mengumpulkan limbah kulit jeruk segar dan bebas pembusukan dari Angkringan di Jl. Tri Margo No.12, Java Juice Ngasem di Jl. Ngasem No.57, dan pedagang minuman di Alun-Alun Kidul. Kulit jeruk dikeringkan, dihaluskan, dan dicampur bahan kimia tertentu untuk membuat biomaterial tekstil. Penelitian ini bertujuan mengurangi limbah organik sekaligus menciptakan alternatif bahan tekstil ramah lingkungan. Proses pembuatan biomaterial tekstil berbasis kulit jeruk terbukti efektif dari segi biaya dan ramah lingkungan. Dengan total biaya Rp. 149.000,00, bahan seperti kulit jeruk, gliserin, sodium alginate, dan CaCl₂ mudah diperoleh dan terurai menjadi pupuk organik. Selain solusi pengelolaan limbah, biomaterial ini memiliki daya tahan hingga satu bulan dan aplikasi fleksibel untuk produk kreatif seperti tas atau vas, mendukung pengurangan limbah dan keberlanjutan.